Minggu, 12 Februari 2012

Mengapa Ubur-Ubur Menyebabkan Gatal?

Ubur-ubur merupakan suatu bentuk kehidupan yang paling aneh yang dapat kita temukan di lautan. Pertama kali perlu dijelaskan bahwa ubur-ubur itu bukanlah tergolong dalam bangsa ikan. ubur-ubur malah merupakan binatang yang tidak mempunyai tulang belakang sama sekali. Ubur-ubur termasuk kedalam golongan binatang yang bertubuh sederhana, yang disebut "Coelenterata". 9/10 dari tubuh ubur-ubur itu terdiri dari semacam bahan yang mirip dengan agar-agar, dan sebagian besar tubuh ubur-ubur hanya terdiri dari rongga perut saja. Ubur-ubur tidak memiliki otak ataupun jaringan pembuluh darah. beberapa jenis ubur-ubur ada yang kecil, tetapi ada pula jenis lain yang bisa mempunyai garis penampang sampai dua kali lebih lebar. Bentuk dan warna ubur-ubur itupun ada berbagai macam dan ragam, bahkan ada yang tampak seperti mengeluarkan cahaya yang berkilauan apabila tubuhnya disentuh.

Jenis ubur-ubur yang paling menarik adalah yang bernama "Medusa". Nama itu berasal dari seorang tokoh legenda yang bernama medusa yang memakai lingkaran ular pada kepalanya. Ubur-ubur medusa ini mempunyai  sungut atau alat peraba, yang menggantung kebawah pada pinggir tubuhnya yang seperti payung. Disekeliling pinggiran tubuhnya itu terdapat sejumlah bintik mata yang halus, dan pada bagian tengah sebelah bawah tubuhnya terdapat lubang mulut. Sungut yang menggelantung itulah yang sering membuat orang merasa gatal atau perih. Apa penyebab ubur-ubur itu dapat menimbulkan rasa gatal atau perih? karena pada sungutnya itu terdapat racun yang digunakan untuk berburu mangsa untuk dimakan. Ubur-ubur menangkap binatang-binatang kecil di dalam air dengan cara menyengat menggunakan sungutnya hingga musuhnya lumpuh dan tidak berdaya. Beberapa jenis ubur-ubur mempunyai alat penyengat didalam rongga perutnya yang berguna untuk melumpuhkan mangsa hingga benar-benar mati. Sungut pada ubur-ubur juga dapat digunakan untuk berenang.

Riwayat kelahiran seekor ubur-ubur terbilang sangat menarik. Larva ubur-ubur yang belum menetas berenang berkeliling sendirian dulu untuk sementara waktu. Kemudian larva tersebut menyangkutkan dirinya pada tanaman laut atau bebatuan laut.  Lalu mulai bertambah menjadi semacam polip atau ikan rambat yang kecil, kemudian ia tumbuh dengan bercabang-cabang seperti tangkai tanaman, dan mengeluarkan kuncup. Setiap kuncup itu akan menjadi polip yang baru. Polip-polip itu akhirnya mengambil bentuk seperti ubur-ubur, lalu rontok dan melepaskan diri dari batang induk kemudian berenang seperti ubur-ubur biasa. Kebanyakan ubur-ubur hidup diatas permukaan air, tetapi ada juga beberapa jenis ubur-ubur yang dapat hidup di dasar laut