Minggu, 12 Februari 2012

Dapatkah Hewan Tertawa Dan Menangis?

Apabila anda mempunyai binatang kesayangan, misalnya saja seekor kucing atau anjing, maka lama kelamaan Anda akan merasa sangat akrab dengan mereka, sehingga hampir-hampir boleh dikatakan Anda menganggap dia itu "manusia". Itulah sebabnya mengapa Anda mulai menganggap bahwa dia itu bisa menyatakan perasaannya seperti halnya Manusia dalam menyatakan emosinya, misalnya menangis atau mungkin pula tertawa. Pertanyaannya adalah dapatkah hewan tertawa dan menangis?

Jawaban dari pertanyaan dapatkah hewan tertawa dan menangis sebenarnya adalah. Menangis dan tertawa adalah tata cara manusia menyatakan emosinya, sedangkan seekor binatang tidak ada yang memiliki kemampuan itu. Tentu saja, kita tahu bahwa binatang bisa saja mendengking dan melolong kalau mereka merasa sakit. Tetapi peristiwa menangis itu biasanya dibarengi dengan gejala mengeluarkan air mata pada waktu menyatakan emosi itu. Justru itulah yang tidak dapat dilakukan oleh binatang. Ini tidak berarti bahwa binatang tidak mempunyai caitan air mata di dalam mata mereka. Bagi mereka cairan itu hanya dipakai untuk membasahi kornea mata mereka saja. Suatu makhluk hendaknya bisa berfikir dan peka perasaannya untuk bisa menangis. Bahkan anak-anak kecil pun baru yakin akan menangis setelah mereka belajar berfikir dan merasakan sesuatu. Seorang bayi itu menjerit atau berteriak, bukannya menangis.

Menangis itu adalah suatu cara mengantikan bahasa lisan. Apabila kita tidak bisa menyatakan apa yang kita rasakan, maka kita menangis. Itu merupakan suatu refleks yang terjadi sekalipun itu berada di luar kemampuan kita. Tetapi dengan itu pula kita dapat tertolong karena dapat "menyalurkan" perasaan yang terpendam di dalam diri kita.

Tertawa juga termasuk salah satu gejala yang terdapat pada diri manusia. Sebagian binatang kelihatannya dapat  memberikan kesan seolah-olah mereka tertawa, tetapi suaranya bukanlah seperti jenis tawa yang kita miliki. Manusia tertawa karena melihat atau menanggapi sesuatu. Ini berarti telah terjadi suatu proses mental tertentu di dalam diri kita, yang menyangkut soal emosi. Tetapi hewan tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan proses mental atau emosi semacam itu. Misalnya saja, apabila kita tertawa karena sebuah lelucon atau melihat suatu peristiwa yang lucu, maka pikiran kita atau perasaan kitalah yang membuat kita tertawa. Sebenarnya ada banyak jenis tawa yang kita kenal. Banyak pula penyebab mengapa kita bisa tertawa. Mungkin saja kita bisa tertawa karena melihat sesuatu yang ganjil, atau melihat sesuatu yang penuh humor dan serba lucu, atau kita membaca atau mendengar cerita yang lucu dan sebagainya. Bahkan kita bisa juga tertawa sekalipun dalam keadaan mendongkol atau menyindir.

Para ahli ilmu kejiwaan juga berpendapat bahwa tertawa itu adalah suatu gejala sosial. Kita tertawa apabila kita merasa diri kita adalah sebagian dari suatu kelompok dalam masyarakat yang menemukan sesuatu yang mengembirakan. Tentu saja binatang-binatang, untuk menimbulkan tawa atas dasar alasan apapun, tidak dapat melakukan hal itu.