Rabu, 15 Februari 2012

Bagaimana Sarang Laba-laba Dibuat?


Banyak diantara kita sangat mengagumi cara laba-laba membuat sarangnya. Penghargaan ini sudah sepantasnya kita berikan kepadanya, sebab dalam banyak hal bila dibandingkan dengan binatang lainnya, laba-laba memiliki keistimewaan tersendiri. dalam pembahasan kita kali ini akan kita beberkan kenyataan tentang hal-hal yang menarik tentang seekor laba-laba.
Laba-laba terdapat dimana saja tanpa memandang iklim diwilayahnya. Laba-laba bisa hidup di atas air, di tanah, atau bahkan di dalam tanah sekalipun tergantung dari jenis laba-laba itu. Ukuran tubuh laba-laba berbeda-beda tiap jenisnya, berkisar dari tiga inchi sampai kepada jenis yang hampir tak terlihat alias sangat kecil. Ada laba-laba tertentu yang dapat hidup tanpa air sepanjang tahun. Salah satu jenis laba-laba, yaitu laba-laba raksasa yang disebut Tarantula, memakan burung dan dapat bertahan hidup hingga 15 tahun lamanya. Tetapi kebanyakan jenis laba-laba yang lain hanya bisa hidup selama satu tahun saja. Ada lagi hal yang juga penting untuk dikemukakan disini ialah bahwa laba-laba bukanlah termasuk di dalam kelompok serangga. Laba-laba itu termasuk ke dalam kelompok binatang yang disebut Arakhnida yang berbeda sama sekali dari kelompok serangga. Sebab laba-laba mempunyai delapan kaki, umumnya laba-laba mempunyai delapan mata, laba-laba tidak bersayap dan tubuh laba-laba hanya terdiri dari dua bagian saja.

Benang sutra yang dihasilkan oleh laba-laba berguna untuk membangun sarangnya yang dihasilkan dari bahan buatan sendiri. Bahan itu dikeluarkan dari kelenjar-kelenjar tertentu dari dalam bagian perutnya. Zat cair bakal benang sutra itu dibiarkan tembus keluar melalui lubang-lubang kecil dari alat penjalin benang yang terletak pada ujung perutnya. Benang-benang itu mula-mula keluar dengan berbentuk cairan, yang kemudian menjadi keras setelah terpapar dengan udara.

Ada terdapat banyak jenis benang sutra yang dapat dihasilkan oleh laba-laba. yaitu benang sutra yang mengandung sifat perekat yang berguna untuk menangkap mangsanya, Ada juga jenis benang sutra yang bersifat licin dan tidak mengandung bahan perekat yang berfungsi sebagai ruji-ruji bangunan sarang laba-laba itu dan ada juga benang sutra yang dihasilkan laba-laba yang berfungsi untuk membuat kepompong untuk telur-telur laba-laba, sebagian diantaranya bersifat halus dan lembut dan sebagian lagi berupa serta yang kuat dan alot.

Laba-laba membuat berbagai macam jaringan untuk sarangnnya. Bentuk jaringan yang bundar sepeti roda khusus dibuat untuk menangkap mangsa. Mula-mula dipasang jaringan benang yang kuat dengan pola segitiga tak beraturan pada bagian sebelah luar yang berfungsi sebagai pondasi dari sarang laba-laba itu. Setelah itu dibuatlah ruji-ruji pada pola roda jaringan itu, disusul oleh susunan jaringan spiral sebanyak tiga atau empat tingkat. Pada jaringan yang bermata rapat itulah yang mengandung perekat untuk menangkap mangsa.

Jenis jaring laba-laba yang lain adalah jenis jaring lembaran, karena modelnya yang berbentuk lembaran bangunan yang berbentuk rata, ada juga yang berbentuk cerobong atau kubah. Dalam jaring lembaran semacam itu laba-laba berjalan dengan punggungnya terbalik sambil melekat pada jaring sarangnya. 

Laba-laba rubah menggali terowongan di dalam tanah dan memasang benang sutra yang memanjang menelusuri terowongan untuk menangkap mangsa. Laba-laba penangkap membuat lubang mereka berbentuk seperti botol, pada ujungnya dibuat seperti pintu yang memiliki katup. 




Laba-laba air yang terdapat di Eropa membangun rumahnya jauh dibawah permukaan air. Laba-laba jenis ini mengisi sarangnya dengan udara yang diambil dan dibawa dari atas permukaan air, yang ditampung oleh bulu-bulu dibawah perutnya. Di dalam sarangnya itulah laba-laba meletakkan telur dan merawat anak-anaknya sampai mereka sanggup untuk membangun sarang mereka sendiri. tetapi tidak semua laba-laba mampu membuat sarang mereka dengan jaring. Ada jenis laba-laba yang membuat sarang dari gulungan daun atau hanya sekedar bersarang di celah-celah kayu.